20 Sunnah Rasulullah SAW yang
sering dilupakan
Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan
dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam baik perkataan, perbuatan, ataupun
persetujuan. Sunnat pula berarti sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan
tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya. Di antara perbuatan sunnah yang
jarang dilakukan kaum muslimin adalah sebagai berikut:
1. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal
Dan Kaki Kiri Saat Melepasnya
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu
Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian
memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka
dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak
memakai keduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Menjaga Dan Memelihara Wudhu
Diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu
bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Istiqamahlah
(konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak
akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa
sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara
wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
3. Bersiwak (Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha
bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Siwak dapat
membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan
An-Nasa`i)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga
bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka
untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bersiwak disunnahkan setiap saat, tetapi lebih
sunnah lagi saat hendak berwudhu, shalat, membaca Al-Qur`an, saat bau mulut
berubah, baik saat berpuasa ataupun tidak, pagi maupun sore, saat bangun tidur,
dan hendak memasuki rumah.
Bersiwak merupakan perbuatan sunnah yang hampir
tidak pernah dilakukan oleh banyak orang, kecuali yang mendapatkan rahmat dari
Allah. Untuk itu, wahai saudaraku, belilah kayu siwak untuk dirimu dan
keluargamu sehingga kalian bisa menghidupkan sunnah ini kembali dan niscaya
kalian akan mendapatkan pahala yang sangat besar.
4. Shalat Istikharah
Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa
ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita
tata cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan
surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)
Oleh karena itu, lakukanlah shalat ini dan
berdoalah dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam shalat istikharah.
5. Berkumur-Kumur Dan Menghirup Air dengan
Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak Tangan Ketika Berwudhu
Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid
Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkumur-kumur
dan menghirup air dengan hidung secara bersamaan dari satu ciduk air dan itu
dilakukan sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
6. Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan
Posisi Miring Ke Kanan
Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib
Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika
kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah
dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku
kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku
kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung
mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab
yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal,
maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai
akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
7. Berbuka Puasa Dengan Makanan Ringan
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu
Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berbuka puasa
sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan
beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk
air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
8. Sujud Syukur Saat Mendapatkan Nikmat Atau
Terhindar Dari Bencana
Sujud ini hanya sekali dan tidak terikat oleh
waktu. Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan
atau disampaikan kabar gembira maka beliau langsung sujud dalam rangka
bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
9. Tidak Begadang Dan Segera Tidur Selesai
Shalat Isya`
Hal ini berlaku jika tidak ada keperluan saat
begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti belajar, mengobati orang sakit dan
lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya`
dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.
10. Mengikuti Bacaan Muadzin
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu
Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh
muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat
kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.Kemudian mintakan
wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak
kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang
mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia akan
mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim)
11. Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan,
Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk Mendapatkan ShafPertama.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu
Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Andaikata umat
manusia mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian
mereka tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu
niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas
menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba
melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara
berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)
12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu
Jika tidak mendapatkan izin dari tuan rumah,
maka konsekuensinya anda harus pergi. Namun, banyak sekali orang yang
marah-marah jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian sebelumnya, lalu pemilik
rumah tidak mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa memaklumi, mungkin pemilik
rumah memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi izin. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu
lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.
An-Nuur: 28)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka
seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
13. Mengibaskan Seprai Saat Hendak Tidur
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu
Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Jika kalian hendak
tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan
membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas
kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil
posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku,
dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika
Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka
lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR.
Muslim)
14. Meruqyah Diri Dan Keluarga
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha
bahwa ia berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa
meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit
yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah
beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya
sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)
15. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri
Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika
mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik
itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah,
hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon
kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung
kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan
At-Tirmidzi)
16. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam
Termasuk Anak Kecil
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru
Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang
paling baik?’Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan
makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang
kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa
ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati
kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR.
Muslim)
17. Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu,
“Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau
membasuh tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat,
kemudian memasukkan jemarinya ke airdan membasuh rambutnya dengan air.
Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk
ke kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian
tubuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
18. Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat
Menjadi Makmum
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu
Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam membaca
“Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan
Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang
telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum
salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.
19. Mengeraskan Suara Saat Membaca Zikir
Setelah Shalat
Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan,
“Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir
setelah orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku
mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir
mereka.” (HR. Al-Bukhari)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan
mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.”
Sunnah ini tidak dilakukan di banyak masjid
sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah salam atau belum, karena
suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan makmum mengeraskan bacaan
tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan takbir (Allahu Akbar) secara
sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu suara. Adapun mengeraskan suara
ketika berzikir dengan satu komando, satu suara dan dipimpin oleh imam maka dalam
hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang mengatakan
sunnah secara mutlak, ada yang memandang sunnah dengan syarat-syarat tertentu
dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir berjamaah adalah perbuatan bid’ah.
20. Membuat Pembatas Saat Sedang Shalat Fardhu
Atau Shalat Sunnah
Diriwayatkan dari Abu Said al-Kudri
Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah
sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang
yang sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang
itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar
Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Rasulullah menancapkan tombak di depannya,
lalu shalat di belakang tongkat itu.” (HR. Al-Bukhari)
Sunnah ini sering diabaikan, terutama saat
melakukan shalat sunnah.
Wahai saudaraku! Jadilah seperti orang yang
diungkapkan oleh Abdurrahman bin Mahdi, “Aku mendengar Sufyan berkata, ‘Tiada
satu hadits pun yang sampai kepadaku kecuali aku mengamalkannya meskipun hanya
sekali.”
Muslim bin Yasar mengatakan, “Aku pernah
melakukan shalat dengan memakai sandal padahal shalat tanpa sandal sangat mudah
dilakukan. Aku melakukan itu hanya ingin menjalankan sunnah Rasul Shallallahu
Alaihi wa Sallam.”
Ibnu Rajab menuturkan, “Orang yang beramal
sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, meskipun amal itu sangat
kecil, maka itu akan lebih baik daripada orang yang beramal tidak sesuai dengan
ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meskipun dia sangat
bersungguh-sungguh.”
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang
mengikuti sunnah rasul-Mu dan mengikuti jejaknya. Ya Allah, kumpulkanlah kami
dan kedua orang tua kami bersamanya di surga wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.
0 komentar:
Posting Komentar